SULTENG
Gubernur Sulteng Tinjau Langsung PT Wangsiang Morowali, Dorong Revitalisasi Pabrik yang Hentikan Smelter 7 Bulan
SuaraNegeri.Info _ Gubernur Sulawesi Tengah melakukan kunjungan kerja langsung ke lokasi PT Wangsiang di Desa SiumBatu,Kabupaten Morowali, Jumat (5/12). Kunjungan ini bertujuan mendorong percepatan revitalisasi dan pengoperasian kembali perusahaan yang telah menghentikan aktivitas salah satu smelternya selama kurang lebih tujuh bulan. Dampak penghentian ini signifikan, dengan sekitar 1.000 karyawan terdampak akibat penyusutan tenaga kerja.
Dalam peninjauannya, Gubernur meneliti secara detail kondisi area pabrik hingga fasilitas pelabuhan perusahaan. Pelabuhan ini memiliki catatan sejarah penting, di mana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Anwar Hafid saat masih menjabat sebagai Bupati Morowali pada Maret 2016.
Gubernur juga menegaskan kembali komitmen kerja sama antara PT Wangsiang dan Pemerintah Daerah melalui Perusahaan Daerah (Perusda) yang telah tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU). Kolaborasi ini diharapkan menjadi motor penggerak pemulihan operasi perusahaan.
Dampak Penghentian Operasi: 1.000 Karyawan Terdampak
Saat ini, PT Wangsiang tercatat telah mengembangkan lahan operasional seluas 113 hektare. Namun, kondisi penghentian operasi smelter selama tujuh bulan terakhir membawa konsekuensi serius. Yang paling kritis adalah penyusutan jumlah tenaga kerja dari sekitar 1.200 orang menjadi hanya 200 karyawan. Artinya, sekitar 1.000 pekerja kehilangan mata pencahariannya.
Menyikapi hal ini, Gubernur menyampaikan keprihatinan mendalam. Beliau menegaskan akan segera membuka komunikasi intensif dengan pihak investor untuk merancang langkah-langkah strategis pemulihan guna mengembalikan aktivitas operasional dan menyerap kembali tenaga kerja.
Kunjungan kerja Gubernur ini menandakan perhatian serius pemerintah provinsi terhadap iklim investasi dan nasib ribuan pekerja di Morowali.Keberhasilan revitalisasi PT Wangsiang diharapkan tidak hanya memulihkan operasional perusahaan tetapi juga menggerakkan kembali roda perekonomian lokal.